Wednesday 12 November 2008

LULUS/ TIDAK LULUS

Pagi itu, tepat sepuluh hari setelah pengumuman kelulusan. Kubaca kembali deretan angka hasil ujian nasionalku kemarin. Awalnya, aku tak peduli dengan nilaiku yang pas-pasan. Tak banyak gunanya, pikirku. Namun, ketika kulihat beribu-ribu siswa yang tidak lulus ujian, barulah aku berpikir. Bagi mereka, nilai 0, 01 sangatlah penting. Tak bisa kubayangkan, bagaimana hancurnya hati mereka saat mengetahui nilai mereka tidak memenuhi standar kelulusan. Yah, itulah peristiwa yang selalu menjadi momok dalam dunia pendidikan Indonesia.

Walhasil, hanya sedikit perguruan tinggi yang mau menerima mereka yang tidak lulus, jika tidak mau dikatakan nihil. Itu pun harus main sogok sana sini. Seolah tak ada yang peduli dengan tingginya cita-cita mereka. Padahal, beberapa dari temanku yang tidak lulus adalah orang-orang yang sangat gigih dalam belajar. Berjuta-juta biaya yang telah dikeluarkan seakan sia-sia. Usaha maksimal mereka seperti gerimis di tengah padang pasir. Perjuangan selama 3 tahun menyerah pada angka 4, 25!
Memang tak ada yang bisa disalahkan. Semua yang telah ditetapkan pasti berdasarkan pertimbangan. Tapi, adakah pihak yang benar-benar mau menjamin kelanjutan pendidikan mereka? Tidak adakah cara lain untuk mengukur ‘kecerdasan’ seorang siswa selain dengan UAN? Masihkah juga UAN layak dipertahankan untuk tahun-tahun ke depan jika kasus kecurangan dalam penyelenggaraannya tak terhitung lagi jumlahnya? Mulai dari jual beli soal, contekan via SMS sampai katrol mengkatrol nilai. Bertanyalah pada rumput yang bergoyang!

Di lain waktu. Aku merenung, memikirkan fasilitas yang selama ini diberikan sekolah kepada siswanya. Sudah maksimal kah?? Perpustakaan misalnya, baru sedikit sekolah yang mampu memberikan buku bacaan lengkap sesuai kebutuhan siswa. Laborat-laborat pun hanya dimiliki segelintir sekolah saja. Entah karena minimnya anggaran, besarnya pengeluaran untuk hal lain, atau jangan-jangan… Ah, hanya pengelola sekolah saja yang tahu.

Namun, kita tak boleh menyerah pada keadaan, kita harus tetap berusaha. Lihat saja orang-orang sukses dan berhasil di kehidupannya. Tak sedikit dari mereka yang mengalami kegagalan berkali-kali. Namun, pada akhirnya mereka dapat menuai sukses. Karena ternyata, kegigihan dapat mengalahkan aral yang merintangi. Keinginan yang kuat mampu mengubah segalanya. Jangan takut gagal, jangan takut mencoba. Belajar dari kegagalan, belajar untuk maju!!

Fe_aM

No comments: