Wednesday 12 November 2008

JUJUR MUJUR

Hatiku berbunga-bunga bak di musim semi saat pertama kali duduk di bangku SMA. Seneeeng banget rasanya. Siapa sih yang nyangka seorang 'aku' anak deso yang jauh dari kota bisa sekolah hingga jenjang SMA. Asal kau tahu saja, dusunku itu pelosok bangeet, dekat alas lagi! Kebayang nggak sih gimana perjuangan orang-orang sono untuk bisa sekolah? Bisa dihitung jari kok yang melanjutkan sekolah hingga SMA, apalagi yang kuliah. Jumlah remaja di dusunku yang melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi cuma ada tiga dan SMA cuma enam, termasuk aku di dalamnya. Sedangkan yang lainnya bekerja and kalo cewek kebanyakkan buru-buru dinikahkan alias nikah dini. Sungguh tragis dan mengenaskan!
Alasan paling ampuh yang sering mereka lontarkan sangat mudah ditebak, yaitu faktor ekonomi. Bagi mereka, sekolah-sekolah di kota seperti Salatiga dan Ambarawa rasanya mahal buaangeeeet. Pikir mereka, wong untuk makan aja sudah susah apalagi sekolah. Kalaupun memang ada sekolah yang murah, itupun harus pasrah dengan keadaan. Seperti kondisi bangunan yang menyedihkan plus fasilitas yang nggak memadai sama sekali. Kaciaaaan banget sih tempat kelahiranku, hiks…T.T

Bahkan, tragisnya lagi, kebanyakan orang-orang di dusunku berpikir: Kanggo opo sekolah dhuwur-dhuwur? Uwis larang, Wong ya rak dadi opo-opo nak uwis lulus! Nopo meneh wong wadon, sepenting ngerti bumbon pawon, besuk bakalan katut bojo! Huuh… nyebelin banget kan? Untung aku bisa sekolah di Kota Solo ini. Alhamdulillah ya Robb (jadi terharu…ed.).
Andai saja sekolah di negara tercintaku ini bisa gratis seperti di negara-negara maju sana. Nggak usah pusing tujuh keliling deh untuk memikirkan bayaran uang pangkal, uang gedung, infaq sekolah, SPP, buku dan iuran-iuran sekolah yang lainnya. Tapi bagaimana mungkin bisa gratis kalo aparat pemerintahnya saja gak mau jujur dan doyan nilep uang rakyat. Enak di mereka, nggak enak di kita ! Sebenarnya apa sih susahnya jujur ? Apa nggak pada nyadar kali ya kalo jujur itu bawa mujur.
Haaah, sampai kapan Indonesiaku tercinta akan seperti ini terus? Gimana mau jadi negara terhormat di dunia, kalo di sini semuanya masih serba terbalik. Orang yang ‘bersih’ dianggap sok alim, giliran yang doyan makan uang haram justru dipuja-puja. Maling ayam dikeroyok sampai babak belur, eh para koruptor malah lenggang kangkung plesir kesana-kemari. Tahu nggak semua ini gara-gara apa? Semua ini gara-gara UANG ! Uang bisa bikin orang jadi supergila. Aku jadi teringat lagunya Bang Rhoma Irama : Gara-gara uang orang bisa menjadi gila, gara-gara uang orang bisa menjadi edan. Sungguh terlalu ! Padahal kalo dipikir-pikir, bukankah uang itu hanya lembaran keras yang akan menjadi abu jika dibakar ? (kurang kerjaan banget ya bakarin duit^^)

Nah, mulai sekarang biasakanlah untuk jujur. Dari diri kita sendiri dulu aja deh. Kalo semakin banyak orang yang jujur bukan tak mungkin akan ada sekolah gratis. Orang-orang di dusunku pun pasti jadi semangat buat cari ilmu. Dan kalo orang se Indonesia jujur semua bisa jadi sembako dan BBM juga gratis. Tapi mungkin nggak ya ?

shenjie

1 comment:

santi said...

aslmlkm...

ha,, lucu banget sii,,,ijo gtu..