Wednesday 12 November 2008

UAN FORMALITAS BELAKA???

Pertanyaan tersebut mungkin terdengar sangat menggelitik, namun kini hal itulah yang sedang hangat diperbincangkan dalam dunia pendidikan. UAN memang dicanangkan pemerintah sebagai evaluasi belajar tahap akhir sekaligus sebagai penentu kelulusan bagi siswa yang mengikutinya. Segala jerih payah belajar selama-selama bertahun-tahun harus dipertaruhkan dalam UAN. Hasilnya tentu saja merupakan jawaban apakah siswa tersebut bersungguh-sungguh menuntut ilmu atau tidak.


Namun fakta berbicara lain, banyak siswa yang semasa sekolah tidak pernah menuntut ilmu dangan sungguh atau bahkan termasuk dalam jajaran anak-anak nakal bisa lulus UAN dengan nilai yang fantastis. Sedangkan siswa berprestasi gemilang yang selalu menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh justru ada yang gagal lulus UAN.

Selama ini pemerintah telah berusaha sebaik mungkin dalam menyelenggarakan UAN. Standar kelulusan terus dinaikan tiap tahunnya, kualitas soalpun terus ditingkatkan, begitu pula dengan sistem pelaksanaan yang semakin diperketat. Berbagai macam upaya telah diusahakan agar kualitas pendidikan Indonesia dapat setara dengan negara lain. pemerintah ingin mencetak lulusan yang berkulitas tinggi, baik dalam bidang ilmu sosial maupun sains.


Namun impian itu dirasa harus disimpan dalam-dalam karena terjadi begitu banyak kecurangan dalam pelaksanaan UAN. Mulai dari bocornya soal UAN, beredarnya kunci jawaban, hingga isu suap-menyuap terus saja mewarnai jalannya UAN setiap tahunnya. Bahkan kemarin ada juga beberapa kota yang mengijinkan sekolah-sekolah negeri untuk memberi kunci jawaban kepada para peserta UAN. Berbagai macam cara kotor terus ditempuh untuk meraih angka kelulusan setinggi-tingginya.


Ironis memang, ditengah gencar-gencarnya pemerintah menghapus budaya korupsi, dunia pendidikan justru membudayakannya kepada para penerus bangsa. Dapatkah kita bayangkan bagaimana nasib bangsa kita kelak jika dari bangku sekolah saja para generasi penerus bangsa sudah diajarkan untuk berpolitik uang. Asal punya uang nilai UAN tinggi dapat diraih dengan mudah. Bagi sebagian orang mungkin sebuah kata lulus jauh lebih penting dari pada seberapa banyak ilmu yang ditimba. tidak perlu sekolah dengan sungguh-sungguh, tidak perlu belajar giat toh bisa mendapat ijasah juga.


UAN seakan tidak ada artinya lagi. UAN bukanlah lagi penentu apakah siswa tersebut pantas lulus atau tidak. Semua fakta itu telah memberi jawaban pada kita apakah UAN merupakan evaluasi belajar tahap akhir atau sekedar formalitas untuk mendapat ijasah.


bley_wah

No comments: