Sunday 3 February 2008

GLOBAL WARMING (efek rumah kaca) VS OPTIMALISASI FUNGSI MASJID

Written by Abdullah

Sudah menjadi sifat manusia bila mereka melupakan Allah maka mereka akan melupakan dirinya sendiri, sebagaimana firman Allah yang artinya :

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. 59:19)

Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga; penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 59:20)

Orang menjadi fasik disebabkan manusia tidak memiliki daya tahan untuk menghindari bujukan hawa nafsu dan tipu daya syaitan. Akhirnya manusia dengan sangat bersemangat melanggar aturan-aturan Allah, dan mengotori dirinya dengan dosa-dosa dan kesesatan serta perbuatan-perbuatan yang mencelakakan diri. Yang semuanya nampak begitu Indah dan nikmat, karena telah dipulas oleh syaitan dengan menjadikan semua larangan Allah menjadi nampak indah.

Akhirnya manusia dengan sangat bersemangat melanggar aturan-aturan Allah, dan mengotori dirinya dengan dosa-dosa dan kesesatan serta perbuatan-perbuatan yang mencelakakan diri. Yang semuanya nampak begitu Indah dan nikmat, karena telah dipulas oleh syaitan dengan menjadikan semua larangan Allah menjadi nampak indah.

Menyembuhkan Kerakusan Jiwa Sebagai Penyebab Global Warming

Salah satu slogan untuk menghentikan Global warming adalah dengan “Hindari Pola Hidup Konsumerisme”, atau secara sederhana bisa dirubah dengan kata-kata “Hentikan manusia dari penyakit Rakus Dunia”. Untuk menyembuhkan penyakit tersebut Islam memberikan obat dengan cara banyak mengingat Allah, banyak mengingat Akherat dan banyak beramal sholih, untuk menggapai kebahagiaan akherat yang kekal abadi, sebagaimana firman Allah yang artinya:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. 33:21)

Manusia menjadi sangat mudah terjangkiti penyakit rakus dunia dan lupa akherat, disebabkan karena manusia telah melupakan tugas utamanya sebagai makhluq Allah, yang punya tugas utama adalah untuk beribadah kepada Allah, mengagungkan Allah, bertasbih kepada Allah, dan menempuh jalan-jalan bahagia di dunia dan di akherat.

Banyak ayat-ayat Allah yang menunjukkan bahwa tugas utama manusia adalah bertasbih kepada Allah sebagaimana dalam firman Allah yang artinya :

Dan kepunyaan-Nyalah segala yang ada di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. (QS. 21:19)

Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (QS. 21:20)

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 17:44)

maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat), (QS. 15:98)

dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (QS. 15:99)

Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya akmu merasa senang. (QS. 20:130)

maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum(yang lebih tepat): dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya. (QS. 21:79)

Dari sedikit cuplikan ayat-ayat diatas semuanya memberi pengertian tentang tugas seluruh makhluq adalah bertugas bertasbih dan mengagungkan Allah. Ayat-ayat diatas memberi pengertian seluruh ciptaan Allah mempunyai tugas untuk bertasbih kepada Allah. Allah telah menciptakan diri kita dari air mani menjadi kita adalah sesuai dengan kehendak Allah

Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 3:6)

Sholat sebagai Kebutuhan Jiwa

Allah telah memberi tugas utama kepada manusia untuk mengagungkanNya dan bertasbih kepadaNya, dan salah satu wujud dari pengagungan dan tasbih manusia adalah dengan sholat. Dan bagi orang-orang yang melakukan sholat dengan baik dan benar maka akan dapat terhindar dari sifat-sifat buruk bawaan manusia yaitu dari sifat suka berbuat fahsya’ dan mungkar sebagaimana firman Allah

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 29:45)

Sholat dan sekaligus bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an baik diwaktu sholat dan diluar sholat, apabila dimengerti artinya dan diketahui maksudnya, dan ditanamkan dengan sungguh-sungguh dalam hati dapat mencegah manusia dari berbuat keji dan mungkar.

Umat Islam banyak yang melakukan sholat namun tidak banyak yang memahami dengan apa yang dibacanya bahkan jauh dari contoh Rasulullah dalam mengerjakannya, namun hal ini sudah berjalan dalam waktu yang sangat panjang sebagaimana keprihatinan seseorang sahabat Rasulullah dalam kitab hadits Shahih Bukhari yang artinya :

Az-Zuhri berkata, "Saya datang kepada Anas bin Malik di Damaskus, kebetulan ia sedang menangis. Lalu saya bertanya, 'Mengapa engkau menangis?' Ia menjawab, 'Saya tidak tahu lagi amal yang kudapati di masa Nabi yang masih diindahkan (dipedulikan) orang sekarang, selain shalat itu pun sudah disia-siakan orang.' (Di dalam riwayat lain: 'Kamu telah menyia nyiakan apa yang kamu sia siakan.)" (HSR Bukhari pada Bab Waktu Sholat)

Pemahaman pelaksanaan sholat dan pemahaman serta kecintaan umat Islam kepada Al-Qur’an dan sholat adalah menunjukkan akan tingkat kesucian dan kesholihan seseorang, sebagai seorang hamba Allah yang cinta kepada Allah dan cinta kepada firman-firmanNya. Dan Salah satu fungsi sholat adalah mensucikan jiwa sebagaimana Hadist Rasulullah yang artinya

Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa ia mendengar Nabi saw. bersabda, "Bagaimana pendapatmu seandainya di depan pintu salah seorang di antara kamu ada sungai yang ia mandi lima kali tiap hari di dalamnya, apakah kamu katakan, 'Kotorannya masih tinggal?'" Mereka menjawab, "Kotorannya sedikit pun tidak bersisa." Beliau bersabda, "Itulah perumpamaan shalat yang lima waktu. Allah menghapus kesalahan-kesalahan dengannya."(HSR Bukhari)

Kesucian Batin Yang Makin Langka

Banyaknya tawaran-tawaran untuk menikmati intertainment (hiburan) telah dapat menghibur manusia di muka bumi. Banyaknya sarana-sarana yang menghibur manusia dimuka bumi, misal, dengan musik, dengan film, dengan lawak, dan sebangsanya telah membuat manusia menghibur diri dari kesusahan yang sering hinggap di hati. Namun sebenarnya sifat hiburan adalah sangat sementara dan sering malah-malah semakin mengotori hati.

Keasyikan manusia untuk menikmati hiburan inilah yang kemudian menjadikan manusia melalaikan terhadap tugas utamanya, yaitu untuk senantiasa beribadah kepada Allah, mengagungkan Allah dan bertasbih kepada Allah, dalam rangka memenuhi kelaparan jiwanya dan menjaga kesucian jiwanya. Supaya terjaga ingatnya kepada Allah dan hari akhir (Taqwa). Walhasil manusia melupakan Allah dan diikuti akibat berikutnya, manusia melupakan terhadap keselamatan dan kebahagiaan dirinya sendiri.

Telah terbukti pada hari ini akan banyaknya bintang film, bintang sinetron dan bintang lawak, bintang musik, terjerumus kepada obat-obat terlarang atau narkoba. Ini menunjukkan apa yang mereka lakukan selama ini untuk menghibur orang lain ternyata dirinya sendiri dalam kesusahan dan membutuhkan narkoba untuk melupakan kesusahan itu.

Masjid Dan Ketenangan Jiwa

Sudah banyak terbukti, dan telah banyak dibuktikan bahwa pelaksanaan sholat dengan berjamaah di masjid, dapat menumbuhkan iman dan taqwa. Kita mengambil contoh saudara-saudara kita umat Islam dari jama’ah Tabligh yang telah dengan rajin mengajak umat Islam untuk kembali memakmurkan masjid. Dan mereka benar-benar mengisi hidupnya dengan Ibadah-ibadah di masjid yang dituntunkan oleh Rasulullah Muhammad s.a.w.

Banyak dari mereka orang-orang awam, para profesi dan praktisi ilmu-ilmu dunia yang mereka ikut dalam menekuni ajakan saudara-saudara kita dari jama’ah Tabligh, akhirnya mereka menjadi lebih sholih, lebih khusu’ dan lebih bertaqwa, setelah mereka menjadikan masjid sebagai tempat utama dan tempat yang paling dicintai ketika mereka hidup dimuka bumi. Dan tentu dapat pula menyembuhkan manusia dari penyakit “RAKUS DUNIA YANG MERUSAK”.

Dengan sering kita bertasbih kepada Allah, dengan memakmurkan masjid, maka tumbuh dalam diri kita daya tahan untuk menghadapi segala bujukan hawa nafsu dan bujukan syaitan serta tersembuhkan dari berbagai-bagai penyakit rohani lainnya. Memang manusia hidup dimuka bumi punya tugas utama untuk bertasbih dan mengagungkan Allah, bukan untuk yang lainnya.

Dan tidak bosan-bosan untuk mengingatkan "KEEP OUR EARTH"

No comments: